Grapari adalah tempat Semua Pengguna
kartu Telkomsel, baik kartu Simpati, kartu AS bahkan kartu Halo bisa mendatangi
gerai telkomsel yang oleh mereka diberi nama Grapari ini. Selain itu grapari juga tempat mengembalikan seperti kartu SIM card yang rusak dan hilang.
Telkomsel Tingkatkan Kapasitas Jaringan Kota Parapat
Ilustrasi.
Telkomsel
berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan akselarasi
pembangunan infrastruktur dan khususnya di lokasi wisata. Salah satu
bentuk komitmen Telkomsel adalah dengan mempersiapkan peningkatan
jaringan infrastruktur telekomunikasi dalam menghadapi BUMN Forum Group
Discussion yang berlangsung di kota Parapat 27-29 Mei 2016.
Executive
Vice President Area Sumatera Telkomsel Bambang Supriogo mengatakan,
Telkomsel menyiagakan Combat 3G dan 4G untuk mengantisipasi lonjakan
peningkatan penggunaan layanan data pada even BUMN forum group
discussion ini. Diharapkan kegiatan dapat berjalan lancar tanpa
mengalami kendala dalam komunikasi.
Peningkatan infrastruktur
jaringan yang dilakukan antara lain penambahan kapasitas layanan untuk
10 BTS di mana 50 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G untuk melayani
bandara Silangit dan hotel tempat acara berlangsung.
Kapasitas
yang ditingkatkan mencapai 100 persen dari kondisi normal, dan hal ini
untuk menjamin kelancaran para peserta yang terdiri dari menteri dan
pimpinan BUMN dalam hal layanan komunikasi voice, SMS dan data.
Sebagai
informasi saat ini untuk kota Parapat dilayani oleh lebih dari 10 BTS
lebih dari 50 persennya adalah BTS 3G dan 4G. Jumlah ini melengkapi
lebih dari 10 ribu BTS di region Sumbagut yang menaungi Provinsi Aceh
dan Sumatera Utara di mana lebih dari 200 di antaranya adalah BTS 4G.
Telkomsel terus dorong pertumbuhan pelanggan 4G-LTE
Agus
Mulyadi wakil presiden sales dan marketing Telkomsel Jabodetabek dan
Jawa Barat (kiri) bersama Prasabri Pesti presiden direktur Pins
Indonesia saat peluncuran paket SpeedUp MiFi 4G LTE di Jakarta.
Operator Selular Telkomsel berkomitmen
terus mengajak pelanggannya bermigrasi ke jaringan 4G-LTE agar dapat
menikmati layanan internet terbaik.
Telkomsel yang telah
memperkuat layanan 4G LTE hingga 104 kota di Indonesia, termasuk wilayah
Papua, memiliki sejumlah strategi agar jumlah pengguna 4G meningkat,
salah satunya dengan meluncurkan perangkat SpeedUp MiFi 4G LTE.
"MiFi
4G salah satu cara untuk sosialisasikan 4G agar masyarakat lebih
mengenal 4G. Kami mengajak semua, kami akan mendorong bisnis online atau
bisnis digital agar ekosistem terus terbangun," kata Agus Mulyadi Vice
President Sales Marketing Telkomsel Jabodetabek Jabar, di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan target dari SpeedUp MiFi 4G Telkomsel adalah
pengguna baru karena akan menggunakan device yang berbeda dan langsung
tersambung dengan jaringan 4G LTE.
"MiFi bukan untuk pelanggan 4G existing. Itu salah satu program, sementara program lainnya misalnya broadcast SMS agar tukar ke USIM 4G, dan ada beberapa kelebihan yang kami berikan," jelas Agus.
Kendati
belum bisa menyebutkan angka pertumbuhan 4G di Telkomsel, namun Agus
meyakinkan bahwa pengguna 4G-LTE terus berkembang pesat.
"Soal
migrasi, angka terus berkembang dan cukup besar pergerakannya, termasuk
dari pelanggan baru yang beli device langsung secara bundling," tambah
Agus.
Selain pengguna baru 4G LTE, Agus mengatakan Telkomsel
juga secara bertahap mengajak pengguna lama yang masih menggunakan
jaringan 2G untuk beralih ke 4G.
"Kami juga masih mendorong teman-teman yang masih 2G agar bermigrasi ke 4G, atau minimal ke 3G dulu," kata Agus.
CEK
JARINGAN: Vice President ICT Network Management Area Jawa Bali, Ronny
Arnaz (kiri) dan Vice President Network Operation Management, Paulus
Djatmiko saat pengecekan jaringan Telkomsel rute perjalanan
Surabaya–Semarang dengan menggunakan bus, belum lama ini.
(Seluler Nusantara) - Telkomsel
kembali melakukan agenda tahunan Network Drive Test atau uji coba
jaringan bersama media untuk memastikan kesiapan jaringannya jelang
Ramadan dan Idul Fitri 1437 H. Uji coba dilakukan di jalur
Jakarta-Semarang dan Surabaya-Semarang, di mana kesiapan jaringan
Telkomsel di jalur pulang kampung Pulau Jawa ini tercatat prima.
Selain
dilakukan di jalur mudik Pulau Jawa, rangkaian Telkomsel Network Drive
Test juga dilakukan di berbagai jalur lainnya seperti di Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi menggunakan rute darat dan kereta api,
sehingga secara total uji kesiapan jaringan ini mencakup jarak 10.921
km.
Mengambil tema ‘3F (First, Fastest, Finest) Journey’, tahun
ini kegiatan utama Telkomsel Network Drive Test 2016 bersama media
dimulai secara bersamaan dari Jakarta dan Surabaya. Perjalanan dari
Jakarta melintasi Cirebon, Tegal, Pekalongan, dan berakhir di Semarang.
Sementara itu dari Surabaya, tim Telkomsel Network Drive Test melintasi
Tuban, Kudus, dan juga berakhir di Semarang. Kedua jalur ini dipilih
mengingat tingginya angka pemudik yang melintasi kedua jalur tersebut di
masa-masa hari raya.
Direktur Network Telkomsel, Sukardi
Silalahi mengatakan, masa Ramadan dan Idul Fitri merupakan momen spesial
bagi masyarakat Indonesia, dan untuk itu Telkomsel ingin memastikan
seluruh layanannya berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan
komunikasi pelanggan.
”Terlebih dengan telah hadirnya layanan
Internet cepat Telkomsel 4G LTE yang juga telah tersebar di lebih dari
100 kota kabupaten, kami harap juga akan semakin menambah kenyamanan
pelanggan dalam berkomunikasi di momen spesial tersebut,’’ ujar Sukardi,
akhir pekan lalu.
Sukardi lebih lanjut menjelaskan bahwa
kualitas jaringan merupakan prioritas utama Telkomsel dalam menghadirkan
layanan bagi para pelanggan. Untuk itu serangkaian persiapan menjelang
Ramadan dan Idul Fitri telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, bahkan
termasuk dalam agenda program TruBEx (True Broadband Experience) yang
diinisiasi sejak tahun 2015.
Hal ini diharapkan akan menjaga
ketersediaan jaringan, kualitas jaringan dan berfungsinya layanan
Telkomsel secara prima di berbagai jalur dan lokasi yang akan dipadati
oleh pemudik, maupun wisatawan.
Selama momen Ramadan dan Idul
Fitri, khususnya di masa pulang kampung dan pada saat Idul Fitri tahun
ini, Telkomsel memprediksi akan terjadi lonjakan trafik komunikasi di
daerah jalur mudik dan tujuan wisata dibandingkan trafik di hari biasa.
Lonjakan trafik akan terjadi di antaranya pada layanan SMS yang berkisar
antara 5 persen-15 persen mencapai 930 juta SMS, dan layanan data yang
akan melonjak naik antara 15 persen-25 persen menembus 2.700 Tera
Byte.(hen)
Ivan Cahya Permana, VP System and Technology Telkomsel. Liputan6.com/Corry Anestia
Liputan6.com, Jakarta -
Tak hanya membahas soal potensi bisnis dan efisiensi industri di era
4G, salah satu pelaku industri juga mengungkap maraknya ponsel palsu di
Indonesia.
VP Technology and System Telkomsel, Ivan C Permana,
menyebutkan bahwa ponsel palsu dapat membebani jaringan yang berakibat
pada penurunan kualitas layanan. Hal ini menjadi salah satu concern Telkomsel saat sesi awal Indonesia LTE Conference 2016 berlangsung.
"Setahun
belakangan ini, kami mengindetifikasi adanya ponsel palsu berjalan di
jaringan Telkomsel. Perlu dicatat, ponsel ilegal belum tentu palsu ya,"
ujar Ivan ditemui usai acara, Rabu (18/5/2016).
Ponsel palsu
yang dimaksud adalah ponsel yang tak memiliki komponen asli dan tidak
diproduksi oleh vendor pemilik. Nyatanya, banyak ponsel palsu beredar di
Tanah Air, seperti iPhone hingga Xiaomi.
Ia mengungkap bahwa pihaknya mendapat laporan dari organisasi vendor
handset yang menyebutkan bahwa ponsel palsu yang beredar memiliki
kandungan timah yang tinggi.
Ponsel palsu akan membebani jaringan
karena komponennya tidak bekerja sesuai standar. "Misalnya, ponsel
diminta melakukan hal A, tapi ponsel malah melakukan hal B," jelasnya.
Kendati demikian, pihak Telkomsel enggan menyebut jumlah perangkat palsu yang berjalan di jaringannya.
Menurut
Ivan, pihaknya atau pemerintah tidak bisa langsung memblokir pengguna
ponsel palsu. Masyarakat perlu diedukasi atau diberikan sosialisasi agar
lebih teliti dalam membeli ponsel.
"Kami tidak bisa main
matikan saja, kan nanti mereka komplain. Apalagi handset 4G, kami tidak
melakukan hal itu karena saat ini ekosistem 4G sedang dibangun,"
terangnya.
Senada dengan Telkomsel,Menteri Komunikasi dan
Informatika Rudiantara, mengatakan pemerintah tidak bisa begitu saja
mematikan atau memblokir layanan pada ponsel palsu.
"Ini bukan perkara blokir atau tidak. Kalau kami lakukan itu, ini akan berdampak ke revenue dan trafik operator."